Kamis, 26 November 2015

TERSAYAT KESETIAAN


 TERSAYAT KESETIAAN


Oleh    : Fandraety Sofyan

Hari ini adalah hari dimana hubungan Zahra dan Pandu menginjak usia tiga tahun, zahra merupakan mahasiswi disalah satu perguruan tinggi negeri dilampng,sedangkan pandu seorang wirusaha muda,mereka pacaran sejak Zahra menginjak kelas XII SMA. Meski hubungan mereka dilalui dengan LDR (long distance relationship) karena zahra memutuskan hijrah ke luar kota untuk melanjutkan study nya sedangkan pandu melanjutkan bisnisnya didaerah tempat tinggalnya yang kebetulan daerah tempat tinggalnya sama dengan Zahra. Meskipun dipisahkan oleh jarak kemesraan mereka,komunikasi,tetap terjaga. karena mereka saling percaya satu sama lain sebelum pada akhirnya cinta itu selesai dengan tragis. Untuk merayakan hari jadinya yang ketiga tersebut Zahra memutuskan untuk menemui kekasihnya. Malam hari sebelum keberangkatannya pandu pun menelpon Zahra untuk menanyakan apakah kekasihnya itu pulang kekampung halamannya untuk merayakan hari jadi mereka bersama atau tidak.
Tuuttt tuuut tuuutttt Hp Zahra bergetar dengan diiringi music Rege kesukaan Zahra.
“Hallo..assallamualaikum? “jawab Zahra”
“ Waallaikumsallam, lagi dimana dek? “balas pandu”
“ooh ini lagi ditempat pelatihan kak, ada apa kak..?? “jawab Zahra”
“ gak ada apa-apa dek, kamu pelatihannya berapa hari? “ Tanya pandu”
“tiga hari kak,kak udah dulu ya pelatihannya udah mau mulai nih.. “jawab Zahra dengan berbohong”
“owwwhhh yaudah lanjutin aja pelatihannya,assallamualaikum “balas pandu ketus”
“waallaikum, tut tut tut..” belum selesai Zahra menjawab salam teleponnya telah terputus terlebih dahulu. Yah marah beneran dia “gerutu Zahra”
Esok harinya Zahra pun bergegas mempersiapkan barang bawaannya untuk pulkam, dan mobil sudah menunggu didepan gerbang kontrakannya, mobil Zahra pun langsung melaju, dalam perjalanan nya yang memakan waktu empat jam Zahra gunakan untuk mengedit foto-foto kenangan mereka dari pertama kenal sampai perjalanan tiga tahun ini untuk dijadikan salah satu surprise. Tak terasa waktu berjalan dengan cepat kini ia telah sampai di gerbang rumahnya, dengan cepat ia turun lalu mencari ayah dan bundanya setelah kangen-kangenan sama kedua orang tua nya,ia kemudian melesat kekamar tercintanya,lalu ia membuka lemari menyiapkan pakaian yang akan ia kenakan untuk menemui kekasihnya esok. Dan pada akhirnya hari yang dia tunggu-tunggu tiba juga,dengan berdandan secantik mungkin ia mendatangi kekasihnya.
“ tok tok tok tok assallamualaikum?
“waallaikumsalam,masuk aja mbk… “ sahut pandu dari belakang”
“Hay kak? “sapa Zahra “
“adeekkk “ jawab pandu dengan nada terkejut”
“hehe iya kak, kaget ya?? Maaf udah bohong” “balas Zahra dengan nada manja”
“iiiih adek mah sekarang udah main bohong ya?? “timpal pandu dengan nada sewot”
“ya gak papa to kak,kan Cuma sekali,lagian ini kan demi hari jadi kita,oh iya ini ada hadiah buat kakak ,kebetulan. “jawab Zahra sambil mengulurkan hadia yang ia telah beli kemaren”
“apa ini dek ? “sahut pandu”
“buka aja kak..”balas Zahra dengan senyum manis nya”
“waaaahhhh jam tangan dek,bagus banget,buat kakak? “
“ia dong,buat pacar tersayang hehehe,di pake ya, oh iya kak adek laper,adek masak ya? Kaka beliin bahannya ya? “ ujar Zahra”
“yaudah kakak beli dulu bahannya.” Balas pandu seraya melenggok keluar”
Di dapur Zahra pun asik menyiapkan bahan-bahan untuk memasak makanan special  untuk mereka berdua,tiba-tiba ada SMS di Hp pandu, Zahra pun menghampiri handphon tersebut serasa disambar petir disiang bolong hati Zahra pun seakan berhenti berdetak setelah membaca isi pesan dari seorang perempuan yang berisi “sayang lagi apa, aku kangen”. Hati Zahra serasa di iris-iris dengan silet berkarat yang tak seberapa tajam tapi menyakitkan. Namun Zahra berusaha menahan air matanya, kemudian ia membuka semua percakapan di Hp pandu,dari pesan messenger,facebok dan email milik pandu. Dari pencarian tersebut Zahra menemukan percakapan yang pada akhirnya membuat air mata jatuh berderai membanjiri pipinya ,dimana dalam perckapan tersebut berisi rencana pernikahan pandu dengan wanita lain dan pernikahan tersebut akan berlangsung beberapa minggu lagi. Serasa ditusuk-tusuk dengan belati zahrapun terjatuh dengan isakan tangis, dan pada saat itu pandupun tiba. Masih dengan sikap manisnya pandu bertanya kepada Zahra.
“loh dek kamu kenapa? Kok nangis? “pandu bertanya”
“pembohong,pecundang,penghianat,bajingan!! “teriak Zahra”
“kok kamu ngomong gitu dek salah kakak apa? “sahut pandu dengan nada polos”
“udah gak usah sok lugu kamu kak,ini apa (sambil menunjukan percakapan pandu dengan wanita itu), tega kamu kak,kamu anggap aku apa selama tiga tahun ini “balas Zahra dengan hujan air mata”
Dengan binggung  pandupun hanya mampu mengucapkan maaf,maaf,maaf, dan maaf kata-kata itu saja yang keluar dari bibirnya
“aku benci kakak,aku gak akan maafin kakak,gak akan pernah. “pekik Zahra seraya pergi meninggalkan pandu”
Pandu pun mengejar Zahra,dan berusaha menjelaskan kepada Zahra
“dek tunggu,kakak mau jelasin. “pinta pandu”
“apa yang mau kakak jelasin,semua udah jelas,salah Zahra apa coba,kurangnya Zahra apa?. Kita itu  udah pacaran selama tiga tahun kak dan selama tiga tahun itu kita gak ada masalah terus tiba-tiba aku denger kakak mau menikah dengan wanita lain dan itu gak langsung dari mulut kakak ,menurut kakak,Zahra bakal maafin kakak? “balas Zahra”
“dengerin kakak dulu,(bentak pandu),kakak bukannya mau bohongin kamu Cuma kakak gak mau hubungan ini menghambat kuliah kamu, jalan kamu masih panjang dek. (jelas pandu)
“menghambat kuliah?, Cuma itu alesan kakak, bener-bener gak masuk akal, kita ini udah pacaran tiga tahun kak,dan selama itu kuliah arra baik-baik aja,nilai arra bagus semua dan orang tua kita pun udah kasih restu, lalu dimana letak menghambatnya (pekik Zahra)
Pandu pun hanya terdiam tak mampu menjawab pertannyaan Zahra karena dia sadar jika salah.
“Kenapa diem? Jawab pertanyaan ara, gak bisa? Binggung? Ya jelas lah orang salah mana bisa jawab, kecewa aku sama kamu kak. “ujar Zahra’
“Raaa, maafin kakak, kakak gak ada maksud nyakitin kamu atau mau bohongin kamu, tapi…
“Tapi apa kak,udah Zahra gak mau denger lagi,kita selesai sia-sia aku setia sama kamu selama ini, ow iya ini arra balikin cicin yang pernah kamu kasih ke arra yang disaksiin sama keluarga kamu (balas Zahra sembari memberikan cicin tunangan mereka), semoga acara pernikahaan kalian lancar dan semoga kalian bahagia. “timpal Zahra seraya pergi meninggalkan pandu.
Dan lagi pandu hanya terdiam tak sanggup bersua dan tanpa ia sadari Zahra pun sudah menghilang jauh dari pandangannya, tanpa sanggup ia menahannya lagi.
 Setelah peristiwa tersebut pandu fokus mempersiapkan acara pernikahannya sedangkan Zahra kembali kekota dimana ia melanjutkan studi nya. Dan semenjak itu mereka tak pernah bertemu satu sama lain hingga kini, dan Zahra berusaha menghindari pandu dan berusaha melupakan orang yang ia cintainya selama bertahun-tahun. Begitupun dengan pandu yang sibuk mengurusi rumah tangga baru nya,meskipun tak jarang ia masih mengirim pesan kepada Zahra untuk sekedar menanyakan kabar,namun tak pernah dibalas oleh Zahra bagi Zahra pandu kini hanya sebatas kilasan masalalunya yang tak perlu di inggat atau dipedulikan. Kini ia berusaha keras untuk menyelesaikan studi, dan mengembangkan bakat menulisnya agar ia bisa menunjukan kepada pandu bahwa ia bisa sukses dan membuatnya menyesal telah menyianyiakan dirinya. Dan untuk asmara kini Zahra tak begitu peduli bukan karena trauma hanya saja kini ia lebih selektif untuk memilih calon imam agar tak terulang hal yang sama. Ia lebih focus untuk mengkualitaskan dirinya terlebih dahulu baru memilih, karena menurut salah satu dosen favorit Zahra bahwa orang yang berkualitas akan mendapatkan jodoh yang berkualitas pula dan itu yang menjadi target Zahra.

Minggu, 08 November 2015

SAAT NYA JIWA MUDA BERAKSI (Ber-Inovasi Dan Kreasi)


SAAT NYA JIWA MUDA BERAKSI
(Ber-Inovasi Dan Kreasi)




S
teatmen inilah yang cocok untuk dua rayon adi daya di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Jurai Siwo Metro.Mereka merupakan dua rayon yang memiliki warga  yang melimpah dan kaya akan  potensi namun potensi itu hanya sekedar potensi tanpa mampu mereka kembangkan,oleh karena itu ketua dari ke dua rayon tersebut yakni Merly Cahya Putri (Esy) dan Rully Fauziyah (PGMI) membuat trobosoan baru,dengan cara menggelar berbagai acara.Dengan di bantu oleh para pengurus ,mereka bersama-sama menggelar berbagai acara,dimana acara  tersebut bisa dijadikan  lahan bagi para warga mereka untuk mengasah kemampuan dan menambah wawasan mereka. Salah satu contoh  acara yang telah sukses dijalankan oleh kedua rayon tersebut adalah diskusi dengan tema “Sumpah Pemuda Dimata Mahasiswa” yang mereka sajikan pada peringatan hari sumpah pemuda pada tanggal 28 oktober 2015  di Taman Kota Metro beberapa pekan lalu, dimana pada diskusi tersebut membahas seperti apa makna sumpah pemuda bagi mereka para mahasiswa dan apa peran mahasiswa bagi negara, dan diacara diskusi tersebut mereka menghadirkan seorang tokoh aktivis muda sekaligus wakil rakyat yaitu Bapak Muhammad abas atau sering disapa sahabat abas beliau merupakan ketua DPRD Lam-tim,kemudian sahabat Supendi yang merupakan Staff perencanaan di sebuah perguruan tinggi negeri di metro sekaligus penulis dan masih banyak aktivis muda bertalenta yang menghadiri acara tersebut. Selanjutnya pada tanggal 03 November, 2015  tepatnya pada malam rabu belum lama ini mereka kembali menyajikan acara yang bisa dibilang “keren” yakni “NOBAR” (nonton bareng) film ekspedisi lndonesia biru,suku badui karya Dhandi Dwi Laksono,film tersebut menyajikan tentang keindahan panorama alam yang masih terjaga,kekokohan solidaritas dan yang unik dari film tersebut ketika salah satu warga Badui menyatakan “Tidak pentingnya pendidikan bagi anak mereka”hal ini tentunya bukan tanpa alasan,mereka beranggapan ketika anak mereka disekolahkan maka mereka akan membodohi mereka yang tak bersekolah,dan hal itu akan mempengaruhi kesolidaritasan suku mereka. Dalam jalannya acara penonton tidak hanya diberikan hiburan film saja melainkan ada beberapa penampilan khusus dari para warga rayon diantaranya: hip-hop dari rayon (AS),akustik dari rayon (Esy,AS). Diacara yang digelar di tengah-tengah lapangan kampus 15A tersebut menarik reaksi para pemuda untuk ikut menikmatinya,karena selain menyajikan hiburan kedua rayon Esy,PGMI dan dibantu oleh rayon AS menghadirkan tokoh luar biasa yakni sahabat Toni Wijaya selaku komisioner KPU Metro dan beberapa Tokoh hebat lainnya. Trobosan ini mereka buat lantaran rasa jenuh menunggu konsepan-konsepan yang tak terealisaikan, sedangkan warga-warga mereka yang memiliki potensi menuntut mereka untuk diberdayakan. Oleh  karena itu mereka membuat trobosan baru tersebut. Dengan dibantu dua senior yakni sahabat uncu tendi dan sahabat meilinda anjarsari yang sudah tidak diragukan kemampuannya trobosan ini mulai dijalankan, meskipun tak jarang ada kendala yang menghalang namun hal tersebut mereka anggap wajar karena takkan ada perjalanan yang sukses tanpa sebuah maslah dan hal tersebut tak menggoyahkan niat mereka untuk tetap BERAKSI (ber inovasi-kreasi).



Rabu, 10 Juni 2015

TAHAJUD CINTA


TAHAJUD CINTA
Oleh: Fandraety Sofyan

Disepertiga malam ini
Aku bersimpuh dihadapan mu tuhan
Aku rendahkan hati dan diri ini kepadamu
Kelepaskan kesombongan ini,kesombongan yang membuat ku melupakan mu
Tuhan
Dalam simpuh ku memohon padamu
Berikan aku imam yang sesuai dengan syari’at mu
Imam yang membawa ku kejalan mu
Imam yang mengajariku untuk lebih mencintaimu
imam yang selalu mendamaikan hati dengan lantunan ayat sucimu
dan imam yang membahagiakan keluarganya dengan kerja dan harta halal nya
Tuhan
Jika dalam firman mu, kau katakan
man jadda wa jadda (barang siapa yang bersungguh sungguh maka ia akan berhasil)
aku yakin itu juga berlaku untuk usaha ku mencari imam
tapi kini aku telah lelah tuhan
aku lelah berpetualang menjajaki semua hati hanya untuk mencari cinta syariat mu
namun tak pernah ku dapatkan, mereka hanya penuh dengan nafsu dan amarah
dan itu membuat ku menyerah
tuhan
engkau tahu yang terbaik untuk ku
 engkau tahu siapa kelak yang akan jadi imam ku
dan kini aku hanya tinggal menunggu akan jawaban mu

Sabtu, 30 Mei 2015

BUNDA


BUNDA


Engkau pecahkan kegalauan yang selalu membuatku jatuh..
Engkau bagai penopang raga yang mulai runtuh..
Engkau memberi semua yang kami butuhkan..
tapi kami, ketika engkau butuh pun kami belum menyadari..
Bunda..
kau buang waktumu tanpa lelah untuk kami..
Kau buat kasih sayang itu menjadi kebiasaan yang sering kami lupakan..
Engkau memberi tanpa kami meminta..
Engkau guyurkan siraman kasih yang tiada tandingannya..
Bunda..
Andai perasaan ini sepeka hatimu.,.
setegas kasihmu..
Semampu dan selalu ada untuk kami anakmu..
kan kurubah segala yang menjadi kesalmu..
kan ku coba merengkuh rasa yang sering kau berikan kepadaku..
Diatas langit yang tak terbatas..
kau topangkan kasihmu tanpa merasa lelah..
Trimakasih Bunda.. terimakasih telah menjagaku hingga dewasa..
Memberikanku seluruh cinta tanpa putus asa..
dengan cintamu, aku merasakan kekuatan yang sungguh luar biasa..

MISS YOU BUNDA




Kamis, 21 Mei 2015

14 "KEMULIAAN" WANITA MUSLIMAH YANG SEDANG HAMIL"

14 "KEMULIAAN" WANITA MUSLIMAH YANG SEDANG HAMIL"








1. Apabila seorang perempuan mengandung dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah SWT mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebaikan dan menghapuskan
darinya 1,000 kejahatan.

2. Apabila seorang perempuan mulai sakit hendak bersalin atau melahirkan, maka Allah SWT mencatatkan baginya pahala orang berjihad di jalan Allah SWT.

3. Apabila seorang perempuan melahirkan anak, hilanglah dosa²nya seperti keadaan ia baru dilahirkan.

4. Apabila telah lahir anaknya lalu disusuinya, maka bagi ibu itu setiap setegukan dari pada susunya diberi 1 kebajikan.

5. Apabila semalaman si ibu tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah SWT memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah SWT.

6. Rakaat shalat wanita yang sedang hamil adalah lebih baik dari pada 80 rakaat shalat wanita yang tidak hamil.

7. Wanita yang memberi minum air susu (ASI) kepada anaknya dari dirinya sendiri akan mendapat 1 pahala pada tiap² tetes susu yang diberikannya.

8. Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari karena menjaga anaknya yang sakit akan diampunkan oleh Allah SWT seluruh dosanya dan bila ia menghibur hati anaknya Allah memberi 12
tahun pahala ibadah.

9. Wanita yang hamil akan dapat pahala terus berpuasa pada siang hari.

10. Wanita yang hamil akan dapat pahala terus beribadah pada malam hari.

11. Wanita yang bersalin akan mendapat pahala 70 tahun shalat dan puasa, serta setiap kesakitan pada 1 uratnya Allah SWT mengkurniakan 1 pahala haji.

12. Sekiranya wanita mati di masa 40 hari selepas bersalin, dia akan dianggap sebagai mati syahid.

13. Jika wanita menyusui anaknya sampai cukup tempo (2,5 tahun), maka malaikat² dilangit akan kabarkan berita bahwa syurga wajib baginya.

14. Jika wanita memberi susu dirinya pada anaknya yang menangis, Allah SWT akan memberi pahala 1 tahun shalat dan berpuasa.

► Subhanallah...

► Betapa mulianya "status" wanita hamil, tentunya dengan jalan kehamilan yang diridhai oleh Allah SWT, bukan dengan cara/jalan kehamilan yang tidak di sukai-Nya....

19 KEISTIMEWAAN WANITA MENURUT HADITS

19 KEISTIMEWAAN WANITA MENURUT HADITS











1. Doa wanita itu lebih makbul daripada lelaki karena sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulullah SAW akan hal tersebut, jawab baginda, "Ibu lebih penyayang daripada bapak dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia."

2. Wanita yang salehah (baik) itu lebih baik daripada 1000 lelaki yang saleh.

3. Barangsiapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seumpama orang yang senantiasa menangis karena takut akan Allah. Dan orang yang takut akan Allah SWT akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.

4. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah saw di dalam surga).

5. Barangsiapa membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah lalu diberikan kepada keluarganya) maka pahalanya seperti melakukan amalan bersedekah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki.

6. Surga itu di bawah telapak kaki ibu.

7. Barangsiapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak
perempuan atau dua saudara perempuan lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan
mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta sikap bertanggungjawab, maka baginya adalah surga.

8. Apabila memanggil akan dirimu dua orang ibu bapakmu, maka jawablah panggilan ibumu terlebih dahulu.

9. Daripada Aisyah r.a. berkata, "Barangsiapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuannya lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka."

10. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutuplah pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu surga. Masuklah dari mana saja pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.

11. Wanita yang taat pada suaminya, maka semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan semua beristighfar baginya selama dia taat kepada suaminya serta menjaga salat dan puasanya.

12. Aisyah r.a berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah, siapakah yang lebih besar haknya

terhadap wanita?" Jawab Rasulullah SAW "Suaminya." "Siapa pula berhak terhadap lelaki?"
Jawab Rasulullah SAW, "Ibunya."

13. Perempuan apabila sembahyang lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, memelihara kehormatannya serta kepada suaminya, masuklah dia dari pintu surga mana saja yang dikehendaki.

14. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah SWT memasukkan dia ke dalam surga terlebih dahulu daripada suaminya (10,000 tahun).

15. Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlahpara malaikat untuknya. Allah SWT mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebajikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.

16. Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah SWT mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah.

17. Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia dari dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.

18. Apabila telah lahir anak lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan.
19. Apabila semalaman seorang ibu tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah SWT memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah SWT.

SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF ISLAM


TAFSIR AYAT EKONOMI 2

SUMBER DAYA MANUSIA

Dosen Pengajar: Drs. Tarmizi, M.Ag

stain

Nama Kelompok:

Ayu Pandraiti                         13102424
       
Haris Munandar                     13103004
            

JURUSAN SYARI’AH
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH (ESy)

Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(STAIN) Jurai Siwo Metro
T. A. 2015

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbilalamin. Segala puji bagi ALLAH S.W.T yang telah menolong kami menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan-NYA mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. Shalawat dan Salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta yakni Nabi MUHAMMAD SAW.
Makalah ini membahas tentang  ”SUMBER DAYA MANUSIA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN” yang saya sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari-NYA akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb.


                                                                       
                                                                                    Lampung, 26 Maret 2015

                                                                                                Penulis





iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………...iii
DAFTAR ISI.……………………………………………………………………..v

BAB I: PENDAHULUAN……………………………………….…………….....1       A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................3
            C. Tujuan Penulisan...................................................................................3

BAB II: PEMBAHASAN......................................................................................5     A. Ayat-ayat Terkait.................................................................................5
  B. Kata Kunci Ayat Terkait......................................................................9
  C. Ayat-ayat Pendukung………………………......................................28
  D. Munasabah Ayat.................................................................................39

BAB III: PENUTUP……….................................................................................45      Kesimpulan……….................................................................................45

DAFTAR PUSTAKA………...............................................................................47                                                                                      










V
BAB  I
PENDUHULUAN

A. Latar Belakang
Penyusunan makalah ini di latar belakangi oleh keinginan penulis untuk mengetahui lebih dalam tentang Al-qur’an dan sumber daya manusia. Seperti yang telah kita ketahui bersama, sebelum manusia diturunkan ke bumi Allah telah menciptakan bumi ini terlebih dahulu, ini berarti bahwa Allah telah menyiapkan bebagai macam komponen di muka bumi ini yang dapat digunakan untuk melangsungkan kehidupan manusia. Di bumi manusia dapat melakukan berbagai macam aktivitas untuk melangsungkan kebutuhan hidupnya, baik makan, minum, tidur, bekerja, dan melakukan aktivitas keseharian lainnya. Setiap aktivitas maupun kegiatan yang kita lakukan haruslah sesuai dengan ketentuan Al-qur-an, seperti bekerja dalam berdagang, bekerjalah dengan baik, profesional, tidak melakukan perbuatan penipuan untuk mendapatkan keuntungan, tidak menindas kaum lemah, dan perbuatan-perbuatan lainnya yang dapat merugikan pihak lain. Pada intinya dalam bekerja tidak menyalahi ketentuan agama.
Al-qur’an memberikan pedoman bagi seluruh umat manusia dalam menjalani kehidupan di dunia untuk mendapatkan kehidupan yang yang indah di akhirat kelak. Allah menyediakan suatu tempat yang bernama bumi ini secara gratis yang dapat dikelola oleh manusia. Di bumi tersebut banyak sekali sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan untuk dikelola oleh manusia. Bayangkan saja jika di bumi tidak ada sumber daya alam yang dapat dikelola untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, pastinya manusia akan hidup terkantung-kantung dan kelaparan. Begitu murahnya Allah kepada kita sudah menyediakan alam dan kita hanya mengelolanya saja. Jadi begitu pentingnya sumber daya alam bagi manusia untuk melangsungkan kebutuhan hidupnya. Dengan kecerdasan akal pikiran yang dimiliki oleh manusia, manusia sebagai penguasa (pemimpin) mampu mengelola sumber daya alam ini dengan sebagai mana mestinya untuk kemaslahatan umat bersama. Di era kehidupan saat ini pemanfaatan sumber daya alam yang dikelola

1
oleh manusia dapat menjadikan tolak ukur kemajuan suatu daerah maupun suatu negara. Jika suatu daerah atau negara mampu mengoptimalisasi sumber daya alam yang ada, seperti tambang minyak, tambang emas, dan dari perut bumi lainnya, lalu hasilnya digunakan untuk kepentingan umat bersama, maka masyarakatnya pun akan dapat tercukupi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, dan jika masyaraktnya tercukupi kebutuhan hidupnya, maka kamajuan suatu daerah atau suatu negara pun akan dapat terwujud. Dari gambaran di atas, dapat kita lihat kenyataan permasalahan sekarang yang dihadapi antara manusia dengan alam. Manusia tidak mengoptimalkan kekayaan alam yang ada, manusia tidak mampu mengolah kekayaan alam yang ada, justru malah yang ada manusia merusak alam yang ada. Dengan cara berbagai macam tindakan seperti menggali bahan tambang yang ada di perut bumi, lalu kemudian keuntungan materilnya dipergunakan untuk kepentingan individu saja, atau bisa dikatakan “korupsi”. Padahal jika keuntungan materil tersebut dipergunakan untuk kepentingan orang banyak pasti akan menimbulkan kesejahteraan bagi masyarakat luas. Manusia sebagai khalifah di muka bumi ini semestinya dapat memimpin dirinya sendiri untuk tidak mengikuti nafsu pribadinya, namun kenyataannya manusia itu memang serakah, tidak cukup satu, dua, atau tiga, bahkan semuanya akan dikuasai, inilah penyebab kerusakan di muka bumi ini dan inilah permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini. Sesuai dengan judul makalah, kami sabagai penulis ingin menyalurkan pengetahuan beserta opini kami terhadap sumber daya alam perspektif Al-Qur’an ditinjau dari segi sosial.
B. Rumusan Masalah
1. Seberapa pentingnya ilmu bagi sumber daya manusia?
2. Mengapa manusia belum mampu mengolah sumber daya alam dengan baik?
3. Siapa penyebab kerusakan alam di muka bumi ini?
C . Tujuan Penulisan
1. Dapat mengetahui pentingnya ilmu bagi sumber daya manusia.
2. Dapat mengetahui penyabab Mengapa manusia belum mampu mengolah  


3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ayat-ayat Terkait
            Dengan ayat-ayat berikut kita dapat mengetahui bahwa dalam pembahasan mengenai sumber daya manusia Al-qur’an telah memberikan beberapa petunjuk dalam proses kehidupan dimuka bumi ini. Berikut merupakan ayat-ayat yang berkaitan mengenai sumber daya manusia:
1. Surat Al-Baqarah ayat 30
2:30
Artinya:          
Dan (ingatlah) ketika tuhan-Mu Berfirman kepada Malaikat, “Aku hendak menjadikan Khalifah di bumi.” Meraka berkata, “apakah engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfrman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (30)

2. Surat Al-Baqarah ayat 31
2:31
Artinya:          
Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya, kemudian Dia perlihatkan kepada para malaikat, seraya Berfirman, “sebutkan kepadaku nama (benda) ini, jika kamu yang benar.” (31)
           


5
3. Surat Ar-Rum ayat 30
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا فِطْرَةَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا لا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ
Artinya:
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,[1]
           
4. Surat Ar-Rum ayat 41
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Artinya:
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

5. Surat Al-Hadid ayat 7
آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَأَنْفِقُوا مِمَّا جَعَلَكُمْ مُسْتَخْلَفِينَ فِيهِ فَالَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَأَنْفَقُوا لَهُمْ أَجْرٌ كَبِيرٌ (٧)
Artinya :
Berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya dan infakkanlah (di jalan Allah) sebagian dari harta yang Dia telah menjadikan kamu sebagai penguasanya (amanah). Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan meinfakkannya (hartanya di jalan Allah) memperoleh pahala yang besar.

6. Surat Al-Mulk ayat 15
هُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ ذَلُولًا فَامْشُوا فِي مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا مِنْ رِزْقِهِ
Artinya:
Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezki-Nya.
وَإِلَيْهِ النُّشُورُ
“Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (QS. Al Mulk: 15)

7. Surat Al-Qashash ayat 77
وَابْتَغِ فِيمَا آتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الآخِرَةَ وَلا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ وَلا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الأرْضِ إِنَّ اللَّهَ لا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ
Artinya:
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (Q.S Al-qashas : 77)[2]

B. Kata Kunci Ayat Terkait
            Kata  kunci adalah sebuah kata dalam ayat terkait yang dapat menjabarkan atau menjelaskan maksud dari ayat tersebut, sehingga kita dapat tahu arti dari ayat yang diturunkan tersebut. Berikut adalah pembahasan mengenai kata kunci dari ayat-ayat di atas:

1. Surat Al-Baqarah ayat 30
Wa idz qaala rabbuka lil malaa-ikati inni ja’ilun fil ardhi Khaliifah = Ketika tuhanmu bertitah kepada para malaikat, “Sesungguhnya aku akan menjadikan khalifah di bumi.” Hai muhammad, ingatkah kaummu bahwa Tuhan telah memberi tahu kepada para malaikat untuk menciptakan manusia sebagai pengganti kaum yang telah binasa; atau kaum yang terus menerus silih berganti; atau mengangkat seseorang petugas yang melaksanakan perintah Allah.[3]Menurut pendapat sebagian ahli tafsir, firman Allah tersebut memberi pengertian bahwa sebelum adam (manusia) manusia diciptakan telah ada makhluk lain yang mendiami bumi. tetapi karena berbuat durhaka kepada Allah, mereka kemudian dibinasakan dan posisinya digantikan manusia.
Qaaluu ataj’alu fiihaa may yufsidu fiihaa wa yasfikud dimaa-a =  Para malaikat berkata: “apakah engkau jadikan di dalamnya orang yang membuat kerusakan dan menumpahkan darah?”Malaikat mengajukan pertanyaan, apakah tuhan akan menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi yang hanya akan melakukan kerusakan dan menumpahkan darah?
Wa nahnu nusabbihu bi hamdika wa nuqaddisu laka = Padahal kami mengakui kesucian Engkau dengan memuji dan mengkuduskan Engkau. Kata malaikat lagi, kami telah mensucikan Engkau dari segala yang tidak layak dengan keagungan-Mu, serta tidak putus-putusnya memuji Engkau atas nikmat yang telah Engkau curahkan kepada kami. Engkau telah membimbing kami kepada ibadat dan mensifati-Mu dengan sifat-sifat yang sesuai dengan kebesaran-Mu dan kami pun membersihkan diri dari perbuatan dosa. Ringkasnya, para malaikat seolah protes, mengapa makhluk manusia yang demikian keadaannya yang akan Kau jadikan khalifah di bumi, bukan kami yang telah terpelihara (bebas) dari kesalahan-kesaahan?
Qaala innii a’lamu maa laa ta’lamuun = Tuhan berfirman: “Sesunggunya aku maha tahu atas apa yang tidak kamu ketahui.”Aku menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi, karena Aku tahu kemaslahatan yang tidak kamu ketahui. Dalam rangkaian ayat ini, Tuhan menjelaskan bahwa segala perbuatan-Nya mengandung hikmah yang dalam, meskipun tersembunyi bagi malaikat. Dalam ayat ini ataupun ayat-ayat yang akan diterangkan kemudian mengungkapkan kisah penciptaan manusia.

2. Surat Al-Baqarah ayat 31
Wa ‘allamaa adamal asma-a kullahaa = Dan Allah mengajarkan Adam segala macam nama. Tampaknya jawaban Tuhan sebelumnya kurang memuaskan malaikat, oleh karenanya Tuhan langsung memperlihatkan hikmah penciptaan Adam sebagai khalifah di bumi dengan mengajarkannya macam-macam nama makhluk sekaligus. Yang dimaksud dengan segala macam nama adalah sesuatu, di mana dengan nama-nama itu, kita bisa mengenal pemilik nama. Yang dimaksud dengan ilmu dalam ayat ini adalah memahami segala yang diketahui. Kata-kata yang dipergunakan untuk meunjukkan sesuatu yang telah diketahui berbeda-beda, sesuai dengan bahasa dan istilah yang ditetapkan (disepakati) masing-masing golongan atau masyarakat.
            Tsumma ‘ara-dhahum ‘alal malaa-ikati = Kemudian mengajukan mereka (yang punya nama) kepada malaikat. Sesudah mengajarkan nama-ama itu kepada Adam, maka Tuhan dengan jalan ilham, memperlihatkan benda-benda itu ataupun yang lain kepada malaikat. Boleh jadi Tuhan mengajukan contoh-contoh makhluk, dan dengan contoh-contoh itu bisa diketahui nama benda-benda tersebut secara keseluruhan, termasuk tatanan-tatanannya.
            Fa qaala ambi-uuni bi asmaa-i haa-ulaa-i = Allah berfirman: “Terangkanlah kepada-Ku nama-nama mereka itu.”Tuhan memrintah para malaikat agar menjelaskan nama-nama benda itu dengan sesuatu yang bisa memberi pengertian untuk memperlihatkan kelemahan mereka, karena tidak mengetahuinya. Juga untuk menunjukkan bahwa memegang jabatan khalifah di bumi, mengelola dan menata urusan dan mengakkan keadilan, bisa dilakukan sesudah mengetahui tingkatan adat kebiasaan dan setelah mengetahui siapa yang ahli untuk jabatan itu.
            In kuntum shaadikiin = Jika kamu sekalian benar. Jika kamu meragukan, mengapa kekhalifahan di bumi diserahkan kepada manusia, dan jika

13
pandanganmu bahwa manusia tidak memiliki kemanfaatan dan tidak mempuyai
kelayakan untuk dijadikan khalifah itu memang benar, sedangkan di sisi lain kamu
sekalian merasa memiliki banyak ilmu maka jelaskan kepada-Ku tentang nama-nama makhluk itu yang lebih sulit daripada mengetahui sebab-sebab pengangkatan Adam sebagai khalifah di bumi. Dalam mengupas surat Al-Baqarah ayat 30 dan 31 ini, penulis memaparkan mengenai arti kekhalifahan mempunyai tiga unsur, yakni:
a. Manusia
Manusia adalah makhluk yang paling sempurna dibandingkan makhluk lain yang ada dimuka bumi ini, manusia mempunyai sebuah akal pikiran yang sangat janggih untuk berpikir atas apa yang akan dilakukan. Namun walaupun manusia sudah dibekali dengan akal pikiran yang baik oleh Allah, tetap saja dalam melaksanakan kebutuhan hidupnya manusia tidak akan bisa terlepas dengan manusia lainnya, karena manusia diciptakan juga untuk saling mengenal satu sama lain, jadi dapat pula dikatakan bahwa kehidupa manusia juga bergantung dengan manusia yang lain untuk saling membantu, saling bergotog royong, maupun saling melakukan kegiatan-kegiatan sosial lainnya. Pada dasarnya akal yang diberikan oleh Allah mempunyai cara berpikir yang berbeda-beda ataupun karakter yang berbeda-beda dari setiap individunya, untuk itu semakin bertambahnya jumlah manusia di muka bumi ini maka banyak pula karakter-karakter baru bermunculan, dan jika sekian banyak orang ini berkumpul dalam satu tempat atau suatu daerah yang dimana di dearah tersebut tidak ada salah satu pihak yang menguasai (khalifah), maka manusia-manusia ini tidak akan bisa bersatu karena tidak dalam satu ide, satu gagasan, maupun satu tujuan, dan yang diperparah lagi akan dapat memicu terjadinya sebuah peperangan. Untuk itu perlu adanya seorang khalifah (pemimpin) untuk menyatukan berbagai macam karakter yang muncul dari pemikiran-pemikiran yang berbeda-beda pada setiap manusia tersebut. Seorang pemimpin dapat melindungi semua masyarakatnya dan mempersatukan semua masyarakatnya dari perbedaan-perbedaan pendapat, cara berpikir, maupun cara pandang untuk menghindari hal-hal yang memicu terjadinya perpecahan. Seorang

14
pemimpin juga harus mampu melayani masyarakatnya secara adil, jujur, dan transparan. Berikut adalah sikap yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin baik dari dari hati, pikiran, perkataan hingga tindakan.
1. lkhlas. Pemimpin yang ikhlas akan dekat di hati orang-orang yang dipimpinnya. la mendasari kepemimpinannya dengan rasa mencintai sesamanya serta sarana beribadah kepada Allah. Keikhlasan hatinya membuat ia tegar terhadap segala ujian. la tidak mengharapkan pujian, mengabaikan cacian, tidak pernah dendam. menjalankan kewajibannya yaitu melayani orang-orang yang dipimpinnya. Orang pun ikhlas dipimpin oleh pemimpin seperti ini.
2. Amanah & tanggung jawab. Pemimpin yang amanah dan bertanggung jawab menyebabkan hak-hak semua anggota tim ditunaikan dengan baik. Rakyat akan mencintai pemimpin seperti ini.
3. Teguh pendirian. Pemimpin harus teguh pada kebenaran yang sesuai norma agama dan hukum masyarakat, Pemimpin tetap profesional dan tak tergelincir pada masalah KKN yang marak dewasa ini. Bukan hanya korupsinya, tapi juga kolusi dan nepotisme.
4. Sabar. Sikap ini selalu menguntungkan, tidak ada kata ruginya sama sekali. Berhadapan dengan berbagai ragam karakter orang yang harus dilayani menuntut kesabaran yang tinggi. Pemimpin yang penyabar mampu menangani setiap permasalahan dengan rasional.
5. Tidak sombong. Sifat ini dicintai Tuhan, disukai manusia, Pemimpin mestinya tidak tabu terhadap kritik, tidak gila hormat dan pujian. la tidak menerapkan prinsip aji mumpung, mumpung punya kuasa.
6. Berkata benar. Pemimpin yang tetap berkata benar walau dalam apa pun juga keadaannya. Orang yang jujur disukai (disegani) kawan dan lawan. Sekali berbohong, akan berbuntut kebohongan lainnya, sehingga akhirnya ia tidak akan mendapat kepercayaan dari orang Iain.
7. Cinta ilmu. Ilmu pengetahuan merupakan tonggak kepimpinan. Formalitas dunia bisnis masih mensyaratkan ijazah sebagai pengukur keilmuan seseorang. Karenanya pemimpin perlu terus mengasah dirinya dengan Imu, sesuai bidang

16
atau umum. Namun yang lebih penting sebenarnya ialah buah kepada ilmu yang dipelajari dalam bentuk keterampilan dan pengalaman.
8. Mahir berkomunikasi. Pemimpin harus mahir menggunakan bahasa untuk menimbulkan kesan positif atas hubungan khususnya antara pemimpin dan individu yang dipimpinnya. Bahasa komunikasi yang baik bisa membuat seorang pemimpin dipandang menarik walaupun mungkin penampilannya kurang menarik. Kala menghukum/mengritik nada bicaranya tidak terasa pedas dan menyakitkan, bahkan justru bisa mendorong semangat anak buahnya untuk memperbaiki diri. Pujiannya juga pas dan tulus.
9. Tepat janji. Jika sudah berjanji, sekecil apa pun itu, penting bagi seorang pemimpin untuk menepatinya agar semakin dipercayai dan disukai. Orang tidak akan ragu-ragu untuk terus memberi mandat kepada pemimpin yang selalu menepati janji. Pemimpin yang menabur janji-janji kosong akan membuat anggota tim kecewa dan memandang pemimpinnya tidak lagi punya integritas yang tinggi.
10. Berhati-hati. Berhati-hati dalam membuat keputusan atau berbicara menjadikan seseorang pemimpin dihormati. la selalu bertindak berdasarkan norma atau pemikiran yang jelas, serta menjauhi perkara yang meragukan (di wilayah abu-abu). Sikap ini disukai orang karena menunjukkan pemimpin tidak mudah dipengaruhi oleh pihak-pihak yang punya maksud terselubung.
11. Mengutamakan kepentingan bersama. Pemimpin yang mengutamakan kepentingan bersama membuat hak-hak anggota tim terpenuhi dan tenang bekerja dan kehidupan sehari-hari. Mereka tambah cinta pada pemimpinnya yang memperhatikan kepentingan mereka melebihi dirinya sendiri.
12. Memahami dinamika zaman. Seorang pemimpin mengikuti suasana politik, ekonomi dan aspirasi pengikutnya. Kemampuan memahami keadaan dan menyesuakan diri dengan keperluan rakyat menjadikan pemimpin diterima orang.
13. Berwawasan jauh. Pemimpin yang berwawasan jauh senantiasa terencana dan terkontrol keputusan serta tindakannya. la tidak pernah berpikir jalan pintas serta sentiasa mempertimbangkan keuntungan jangka panjang bagi anggota timnya.


18
14. Antikorupsi. Sikap antikorupsi (zuhud) akan memagari seseorang dari tindakan mengambil atau menggunakan hak umum. Harta dan aset umum akan dipelihara dengan baik. Orang akan menyayangi, bahkan mengagumi pemimpin seperti ini.
15. Kuat sisi spiritualnya. Kekuatan spiritual akan mengontrol tingkah laku seseorang tetap positif dan produktif. Pemimpin konsisten dengan kebajikan dan menjauhi perkara yang merugikan orang.
Sungguh memang sangat berat beban, tugas, dan tanggung jawab seorang pemimpin. Mestinya jabatan pemimpin bukan sebagai bahan rebutan, tapi sebagai sebuah kewajiban yang harus dijalani dengan sungguh-sungguh, tanpa pamrih. Jika Anda sudah menjadi seorang pemimpin, sikap-sikap di atas harus terus ditingkatkan kualitasnya. Ini sebagai satu hal bahwa pemimpin itu artinya melayani bukan dilayani.

b. Alam
Allah telah menciptakan alam dengan semua isi kekayaan yang ada di dalamnya secara Cuma-Cuma untuk manusia. Banyak sekali kekayaan alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk melangsungkan kebutuhan hidupnya. Alam mempunyai kontribusi yang sangat besar sekali dalam memenuhi kebutuhan menusia, di alam ini juga manusia bertempat tinggal, jadi alam ini lah rumah sementara manusia di bumi. Semua makhluk hidup yang Allah ciptakan kecuali Malaikat, Allah tempat tinggalkan di muka bumi ini. Untuk lebih lanjut mengenai alam, akan dibahas pada sub berikutnya tentang hubungan manusia dengan alam.

c. Hubungan antara manusia dengan alam
Di sinilah tugas seorang khalifah (pemimpin) adalah sebagai pengelola untuk memanfaatkan apa yang telah Allah sediakan di alam ini, dan di sini pula letak kecerdasan seorang pemimpin itu diuji, apakah dapat mengelola alam dengan baik atau justru malah merusakya. Alam semesta yang Allah ciptkan ini sangtlah kaya sekali akan barang-barang yang dapat dimanfaatkan, jika seorang

20
pemimpin dapat memanfaatkan alam ini dengan baik, maka pemimpin tersebut bisa dikatakan pemimpin yang cerdas, yang mampu mengelola alam ini dengan baik dan dapat membawa masyarakatnya untuk lebih maju. Namun sebaliknya jika seorang pemimpi tersebut tidak mampu mengolah alam ini, tidak mampu menjaga dan merawat alam ini, dan justru mengeksploitasi secara berhambur-hamburan tidak memanfaatkan sebagaimana mestinya, maka bencanalah yang akan timbul. Untuk itu manusia dapat memanfaatkan sebagaimana mestinya saja, untuk merawatnya dan  menjaganya. Dengan alam yang telah Allah sediakan untuk manusia ini, kita dapat menggali potensi-potensi yang ada di dalamya, seperti kekayaan dari tumbuh-tumbuhan maupun hewan, dari tumbuh-tumbuhan pun ada yang di darat dan laut, hewan pun ada yang di darat dan di laut, bahan tambang mutiata, emas, perak dan yang lainnya. Benda-benda ini telah diberi nama oleh Allah seperti yang dijelaskan dalam surat Al-baqarah ayat 31, ”Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-nama (benda) semuanya.” Setelah Allah menjadikan Khalifah di muka bumi ini kemudian Allah mengajarkan kepada manusia segala macam nama makhluk yang belum manusia ketahui sejak itu, seperti. Yang dimaksud dengan segala macam nama adalah sesuatu, di mana denga nama-nama itu, kita bisa mengenal pemilik nama. Misalnya nama Allah, dengan nama itu kita bisa mengenal Allah dalam pikiran kita. Boleh juga dikatakan nama di sini berarti nama diri atau yang dinamai, begitu pula dengan nama benda-benda yang ada di atas. Allah menggambarkan bentuk segala makhluk dan memberinya nama. Dengan mengetahui nama-nama makhluk atau benda yang ada di bumi ini, seperti nama manusia, binatang, darat, laut, gunung, dan sebagainya. Manusia dengan kekuatan akalnya memiliki kemampuan yang sangat menakjubkan. Kenapa demikian? Hal ini merupakan sebagian tanda hikmah Allah yang sangat nyata, manusia dapat mengolah kemampuan kecerdasannya dengan menggali ilmu yang tidak terhingga. Dengan ilmu yang tidak terhingga tersebut manusia mampu mengolah dan mengelola alam, menggali deposito dari perut bumi, dan menciptakan berbagai macam inovasi barang yang kemudian dapat dijadikan sumber pendapatan bagi setiap individu maupun kelompok. Pengelolaan itu dapat

22
berupa mengubah kondisi bumi, tanah kering tandus menjadi tanah subur, tanah
berbukit belukar menjadi tanah datar yang bisa dtanami. Bisa meningkatkan kualitas tumbuh-tumbuhan dan hewan ternak, selain mampu menguasai laut, darat, dan udara, sehingga kesemuanya dapat memberikan manfaat yang lebih besar dan memenuhi kebutuhan hidup manusia, jika kebutuhan manusia tercapai maka masyarakat pun  akan sejahtera. Dengan hal ini, kemajuan suatu daerah pun akan dapat tercapai jika pemimpin mampu melakukan pengelolaan alam dengan baik. Inilah tugas kita semua, Allah mengangkat  manusia sebagai khalifah tidak akan ada artinya jika tidak disertai dengan adanya penugasan.

3. Surat Ar-Rum ayat 30
[4]Fa aqim wajhaka lid diini haniifan = luruskanlah pandanganmu terhadap agama Allah dengan sepenuh hati. Apabila kebenaran dapat mengalahkan syirik, maka hadapkanlah mukamu kepada agama yang lurus dan hindarilah semua macam kesesatan. Perintah ini pada mulanya ditunjukkan kepada Nabi saw. Yang dengan sendirinya merupakan peringatan yang harus ditaati oleh umat muslim seluruhnya.
Fithratallaahil latii fa-tharan naasa ‘alaihaa = dan berpegang eratlah kepada fitrah Allah, yang dengan fitrah itu manusia diciptakan. Tabiat yang telah difitrahkan oleh Allah pada diri manusia adalah tabiat mengakui adanya Allah yang Esa, yang dapat dipahami oleh akal yang sehat. Allah menciptakan manusia mempunyai fitrah dan tabiat menerima kepercayaan (paham) tauhid dan mengakuinya. Sebenarnya, kalau manusia ini dibiarkan berpedoman kepada akalnya dan tidak dipengaruhi oleh faktor-faktor luar, maka tentulah dia akan memilih agama Islam menjadi agamanya. Sebab islamlah agama fitrah dan tabiat, agama yang menghargai akal.
Laa tabdiila li khalqillaahi = tidak ada perubahan terhadap tabiat yang telah diciptakan oleh Allah (agama Allah). Pegang teguhlah fitrah Allah yang menjadi tabiat manusia dan janganlah kamu mengganti tabiatmu, dengan mengikuti bisikan-bisikan setan yang mempengaruhi jiwamu.
Dzaalikad diinul qayyimu = itulah agama yang lurus. Apa yang diperintahkan oleh Allah untuk mengesakan Dia, itulah agama yang lempang, yang lurus, agama fitrah: agama Islam.
Wa laakinna aktsaran naasi laa ya’lamuun = tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. Tetapi kebanyakan manusia, karena tidak memahami keterangan-keterangan yang dikemukakan oleh Allah, maka mereka tidak mengetahui hal yang demikian itu. seandainya mereka mengetahuinya, tentulah akan menurut dan tidak menghalangi manusia lain bersuluh dengan nur atau cahaya Ilahi. [5]Melalui ayat diatas, Allah mengarahkan kalam-Nya kepada Nabi Muhammad saw. Kata ) فاًقم و جهك  ) fa aqim wajhaka / hadapkanlah wajahmu, yang dimaksud adalah perintah untuk mempertahankan dan meningkatkan upaya menghadapkan diri kepada Allah, secara sempurna karena selama ini kaum muslimin apalagi Muhammad saw telah menghadapkan wajah kepada tuntunan agama-Nya. Kata kunci dari ayat ini tertuju pada kata (فطرة) fithrah, terambil dari kata fathroha yang berarti mencipta. Sementara pakar menambahkan, fitrah adalah “mencipta sesuatu pertama kali/tanpa ada contoh sebelumnya”. Dengan demikian kata tersebut dapat juga dipahami dalam arti asal kejadian, atau bawaan sejak lahir. Kata yang digunkan ayat ini menunjuk kepada keadaan atau kondisi penciptaan itu, sebagaimana disyaratkan juga oleh lanjutan ayat ini yang menyatakan “yang telah menciptakan manusia atasnya”. Berbeda-beda pendapat ulama tentang maksud kata fitrah pada ayat ini. Ada yang berpendapat bahwa fitrah yang dimaksud adalah keyakinan tentang keesaan Allah swt. Yang telah ditanamkan Allah dalam diri setiap insan. Dalam konteks ini sementara ulama menguatkanya dengan hadits Nabi saw. Yang menyatakan bahwa: “ semua anak yang lahir dilahirkan atas dasar fitrah, lalu kedua orang tuanya menjadikannya menganut agama Yahudi, Nasrani atau Majasi. Seperti halnya binatang yang lahir sempurna, apakah kamu menemukan ada anggota badanya yang terpotong, kecuali jika kau yang memotongnya? (tentu tidak)” (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad dan lain-lain melalui Abu Hurairah). Mengutip terlebih dahulu pendapat pakar tafsir Ibn ‘Athiyah yang memahami fitrah sebagai “keadaan atau kondisi penciptaan yang terdapat dalam diri manusia yang menjadikannya berpotensi melalui fitrah itu, mampu membedakan ciptaan-ciptaan Allah serta mengenal Tuhan dan Syariat-Nya”. Fitrah manusia adalah apa yang diciptakan Allah dalam diri manusia yang terdiri dari jasad dan akal (serta jiwa). Manusia berjalan dengan kakinya. Mengambil kesimpulan dengan mengaitkan premis-premis adalah fitrah akliahnya.

C. Ayat-ayat Pendukung
1. Surat Ar-Rum ayat 41
[6]Zhaharal fasaadu bil barri wal bahri bi maa kasabat aidin naasi li yudziiqahum ba’dhal la-dzii ‘amiluu la ‘allahum yarji’uun = telah nampaklah kerusakan di darat dan di laut disebabkan oleh dosa-dosa yang dilakukan manusia, supaya mereka merasakan sebagian ganjaran (hukuman) atas perbuatan mereka. Mudah-mudahan mereka kembali kepada kebenaran. Ketika manusia belum tamak kepada harta (menjadi materialis) dan belum musyrik dengan kemewahan dunia, maka dunia ini penuh dengan kebajikan dan kejayaan, keamanan dan ketentraman. Pada mulanya, manusia hidup pada kebahagiaan sampai kemudian timbul rasa dengki dan tamak, yang dilahirkan dalam berbagai corak. Maka Allah mengutus Nabi-nabi-Nya untuk menyampaikan keterangan yang menggembirakan dan menyampaikan peringatan, selain untuk menentukan hukum diantara manusia dalam segala hal yang mereka perselisihkan. Karena itu, timbullah pertarungan antara yang hak (benar) dan yang batal. Allah juga menyiksa orang-orang yang durhaka dan membinasakan umat yang ingkar. Dia mencabut keberkatan dari manusia dan menyiksa mereka dengan mendatangkan bencana yang memusnahkan hati dan jiwanya, sehingga mereka kembali kepada kebenaran. Kata ( ظهر ) zhahara pada mulanya berarti terjadinya sesuatu dipermukaan bumi. Sehingga, karena dia dipermukaan, maka menjadi nampak dan terang serta diketahui dengan jelas. Lawannya adalah ( بطن ) bathana yang berarti terjadinya sesuatu di perut bumi, sehingga tidak nampak. Kata zhahara pada ayat diatas dalam arti banyak dan tersebar. Ayat diatas menyebut darat dan laut sebagai tempat terjadinya fasad itu. ini dapat berarti daratan dan lautan menjadi arena kerusakan, misalnya dengan terjadinya pembunuhan dan perampokan di kedua tempat itu, dan dapat juga berarti bahwa darat dan laut sendiri telah terjadi kerusakan, ketidakseimbangan serta kekurangan manfaat. Dosa dan pelanggaran (fasad) yang dilakukan manusia, mengakibatkan gangguan keseimbangan di darat dan di laut sebaliknya, ketiadaan keseimbangan di darat dan di laut, [7]mengakibatkan siksaan kepada manusia demikianlah pesan ayat di atas. Semakin banyak kerusakan terhadap lingkungan, semakin besar pula dampak buruknya terhadap manusia.

2. Surat Al-Hadid ayat 7
Aaminuu billaahi wa rasuulihii = Berimanlah kepada Allah dan Rasul-Nya. Akui keesaan Allah dan benarkanlah Rasul-Nya. Jika kamu sudah beriman tingkatkanlah keimananmu.
Wa anfiquu mim maa ja’alakum mutakh-lafiina fiihi = Serta nafkahkanlah sebagian harta yang Allah menakdirkan kamu menguasainya. Belanjakanlah sebagaian hartamu di jalan Allah. Harta itu berada di tanganmu adalah sebagai barang pinjaman. Dahulu, harta-harta itu di miliki oleh orang-orang sebelummu dan sekarang telah berpindah ke tanganmu, tetapi kelak akan berpindah pula kepada orang lain. Oleh karena itu pergunakanlah hartamu dalam pekerjaan-pekerjaan taat agar kamu tidak menghadapi hisab yang pait di akhirat kelak. “Jalan Allah” adalah segala kebajikan yang manfaatnya kembali padamu, kepada tanah air, bangsa dan agamamu. Ingatlah, bahwa kamu adalah khalifah-khalifah Allah untuk memelihara harta itu. Kamu telah mewarisinya dari orang orang yang sebelummu dan bakal di warisi lagi oleh orang-orang yang datang sesudah kamu.[8]
Fal la-dziina minkum wa anfaquu lahum ajrun kabiir =  Maka, orang-orang yang beriman di antara kamu dan menafkahkan hartanya akan memperoleh pahala besar. Orang-orang yang beriman di antara kamu dan membelanjakan sebagian harta mereka di jalan Allah akan memperoleh pahala yang besar. Di akhirat mereka melihat kemuliaan yang belum pernah tergores di hatinya di dunia ini. Setelah ayat-ayat yang lalu menegaskan penciptaan dan kuasa Allah atas segala sesuatu di alam raya dan ketercakupan pengetahuan-Nya menyangkut segala yang lahir maupun yang batin, yang kesemuanya menunjukkan kewajaran-Nya untuk dipatuhi, maka ayat di atas menguraikan konsekuensi dari hal-hal tersebut dengan menyatakan: berimanlah kamu semua kepada Allah dan Rasul yang di utus-Nya dalam menyampaikan tuntunan-tuntunan-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari apa yakni harta atau apapun yang Dia yakni Allah titipkan kepada kamu dan telah menjadikan kamu berwewenang dalam penggunaan-Nya selama kamu masih hidup. Maka orang-orang yang beriman di antara kamu dan berinfak walau sekedar apapun, selama sesuai dengan tuntutan Allah, bagi mereka pahala yang besar. Kata (مستخلفين) mustakhlafin penulis terjemahkan dengan berwewenang. Dari akar kata yang sama ini lahir kata (خليفة) khalifah yakni penguasa  yang berwewenang mengelola sesuatu. Mustakhlaf adalah yang diberi wewenang. Penyusun Tafsir al-Muntakhab menjelaskan dengan kata Dia titipkan kepada kamu. Memang kata Mustakhlafin terambil dari kata (خلف) khalf yang berarti belakang atau siapa yang datang sesudah yang lain datang. Atas dasar itu al-Jalalain misalnya, menjelaskan kata tersebut dengan menyatakan bahwa yang di maksud adalah harta orang-orang sebelum kamu dan yang kamu akan di gantikan yakni dalam kepemilikan atau wewenang pengelolaannya oleh siapa yang datang sesudah kamu. Thabathaba’i mengemukakan dua kemungkinan makna. Salah satu di antaranya adalah merujuk kepada kata khalifah itu. ulama itu menulis bahwa jika makna ini yang diterima, maka penggunaan redaksi tersebut untuk menjelaskan keadaan manusia yang sebenarnya, dan ini pada gilirannya akan mendorong mereka berinfak, karena jika mereka sadar bahwa harta adalah milik Allah dan mereka ditugaskan menjadi khalifah atas harta itu yakni wakil-wakil dari sisi Allah dalam menggunakan sesuai tuntunan-Nya, maka akan terasa mudah bagi mereka menginfakkannya. Dalam konteks menginfakkan harta, Rasul Saw. mengingatkan bahwa tidak ada yang menjadi milik putra putri Adam, kecuali apa yang dia makan hingga habis, apa yang dia pakai hingga lapuk dan apa yang dia sedekahkan sehingga menjadi kekal baginya (di akhirat nanti) HR Muslim, at-Tirmidzi dan an-Nasa’i melalui Mutharraf dari ayahya.
           
3. Surat Al-Mulk ayat 15
مَنَاكِبِهَا      Manakibiha     dalam ayat di atas ada tiga tafsiran, yaitu:
a. Jalan, sehingga maknanya, “Maka berjalanlah di segala jalan.” Ini adalah   
    pendapat Ibnu ‘Abbas dan Mujahid.
b. Gunung, sehingga maknanya, “Maka berjalanlah di setiap gunung.” Jika
    gunung saja mampu ditempuh, maka lebih-lebih daerah yang rendah di
    bawahnya. Ini adalah pendapat Ibnu ‘Abbas lainnya, pendapat Qotadah dan Az
    Zujaj.
c. Penjuru, sehingga maknanya, “Maka berjalanlah di setiap penjuru bumi.” Ini  
    adalah pendapat Maqotil, Al Farro’, Abu ‘Ubaidah, dan Ibnu Qutaibah. Makna 
    inilah yang dipakai oleh terjemahan DEPAG RI.

Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di menjelaskan ayat di atas, “Sesungguhnya Allah yang menundukkan bumi bagi kalian agar kalian bisa memenuhi berbagai kebutuhan (hajat) kalian.” Ini menunjukkan nikmat Allah dengan memberikan segala kemudahan bagi setiap manusia. Maka Allah-lah yang pantas dipuji dan disanjung. Dialah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi maksudnya adalah Dialah Allah yang menundukkan bumi untukmu agar kamu dapat memperoleh kebutuhanmu, seperti menanam,

33
membangun, menggarap dan jalan-jalan untuk menyampaikan ke negeri yang jauh. Dalam surat Al-Mulk ayat 15 di atas juga menunjukkan disyariatkannya berjalan di muka bumi untuk mencari rizki dengan berdagang, bertani, dsb. Ini menunjukkan bahwa tawakkal bukan berarti meninggalkan kerja dan usaha. Maka jelajahilah di segala penjurunya Untuk mencari rezeki. dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya.
وَإِلَيْهِ النُّشُورُ
“Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (QS. Al Mulk: 15) Ibnul Jauzi menafsirkan, “Kalian akan dibangkitkan dari kubur-kubur kalian. Hal ini menunjukkan adanya hari berbangkit dan hari pembalasan. Dan hanya kepada-Nyalah kamu (kembali setelah) dibangkitkan penjelasannya adalah Yakni setelah kamu berpindah dari tempat yang Allah jadikan sebagai ujian dan sebagai penyambung untuk melanjutkan ke negeri akhirat, maka kamu akan dibangkitkan dan dikumpulkan kepada Allah untuk diberi-Nya balasan terhadap amalmu yang baik dan yang buruk. Ayat ke lima belas ini menjelaskan bahwasnya apa yang diciptakan di bumi ini aquntuk menjaga kelangsungan hidup manusia. Penciptaan berbagai macam jenis makanan, minuman, cuaca, panas, dingin, hujan, dan lainnya, semua ini diciptakan untuk memudahkan kehidupan manusia di bumi ini. Allah lah yang telah menjadikan bumi ini tunduk ke bawah keinginanmu, dan kamu dapat memanfaatkan segala isinya. Allah pula yang menciptakan mata air di muka bumi agar kamu dapat mempergunakannya untuk  binatang-binatang ternakmu dan tanaman-tanamanmu. Oleh karena itu berjalanlah kamu keseluruh plosok bumi untuk mencari rezeki dan transaksi dagang serta makanlah apa yang telah diwujudkan Allah di bumi. Kepada Allah tempat kembalimu pada hari kiamat. Oleh karena itu, hendaklah diyakini bahwa kamu berdiam di dunia dan makan rezeki yang diberikan oleh Allah hanyalah untuk sementara. Karena itu, jangnlah kamu menyangkal kebenaran dan janganlah kamu mengerjakan maksiat dan durhaka.
           


35
4. Surat Al-Qashash ayat 77
وَابْتَغِ                   : Dan carilah.
فِيما آتاكَ اللّ          : pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu.
الدَّارَ الْآخِرَةَ           : (kebahagiaan) negeri akhirat.
وَلا تَنْسَ               : dan janganlah kamu melupakan.
نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيا     : bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi.
وَأَحْسِنْ               : dan berbuat baiklah (kepada orang lain).
وَلا تَبْغ                : dan janganlah kamu mencari (berbuat).
الْفَسادَ فِي الْأَرْض   : kerusakan di (muka) bumi, yakni dengan melakukan hal-hal
                             yang menyebabkan timbulnya kezaliman dan krusakan, yaitu
                             dengan melakukan maksiat.
لا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ    : tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan

Pada ayat ini Allah SWT menerangkan empat macam nasihat dan petunjuk untuk para khalifah dimukabumi.untuk menjalankan kehidupan di tempat kita di mukabumi  Barangsiapa mengamalkan nasihat dan petunjuk itu akan memperoleh kesejahteraan di dunia dan di akhirat kelak. Dan pada ayat ini menggaris bawahi pentingnya mengarahkan pandangan kepada akhirat sebagai tujuan dan kepada dunia sebagai sarana dimana khalifah mencapai tujuan hidupnya. Ini terlihat pada ayat ini bawasannya Allah telah memerintahkan mencari dengan penuh kesungguhan dan kebahagiaan karna sesungguhnya Allah telah menganugrahkan kepada khalifahnya. Dengan demikian, semakin seorang khalifah memperoleh atau mengerjakan secara halal dalam kehidupan duniawi, semakin terbuka kesempatan untuk kebahagiaan akhirat, selama diperoleh dan digunakan sesuai petunjuk Allah SWT. Itu juga bahwa ayat ini menggaris bawahi pentingnya seorang khalifah hidup didunia, penting disini bukan sebagai tujuan tapi sebagai sarana mencapai tujuan. Dan janganlah menajuhkan diri dari kesenangan di dunia, baik mengenai makan, minum, pakaian ataukun pakaian. Sebab kamu mempunyai kewajiban terhadap khalifah mempunyai tugas untuk dirinya dan keluarganya. Agama tidak melarang kita menghindari segala kelezatan

37
dunia dan hidup atas bantuan orang lain. Tapi hasrus di garisbaeahi bahwa agama menghendaki supaya khalifah bekerja dan berupaya untuk memperoleh harta dengan jalan yang halal.[9]Pandangan pada ayat ini pun kehidupan dunia tidaklah seimbang dengan kehidupan di akhirat. Semestinya lebih banyak diarahkan kepada akhirat sebagai tujuan, bukan dunia, karena dunia hanya sebagai sarana yang dapat mengantarkan khalifah ke akhirat. Dan pada ayat ini pun di perintahkan untuk berbuat baik dan larangan melakukan perusakan, ini merupakan sebuah peringatan agar tidak mencampur adukan antara kebaikan dan keburukan.[10]

D. Munasabah Ayat
Dari ketujuh surat di atas, dapat penulis munasabahkan bahwa seperti yang terdapat dalam surat Al-baqarah ayat 30 seorang khalifah (pemimpin) adalah sebagai pengelola atau penguasa untuk memanfaatkan apa yang telah Allah sediakan di bumi ini, berbagai macam jenis sumber daya alam yang dapat dikelola untuk dimanfaatkan dan dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dengan akal yang telah dimiliki oleh setiap manusia, seperti yang terkandung dalam surat Al-baqarah ayat 31 Allah memberikan ilmu dengan mengajarkan berbagai nama-ama makhluk maupun benda-benda yang belum diketahui sejak itu. Dari kata “mengajarkan” inilah yang disebut dengan ilmu yang Allah berikan kepada manusia agar manusia dapat berpikir dan mengetahui manfaat dari nama-nama benda atau makhluk tersebut, seperti tanah, darat, laut, gunung, tumbuh-tumbuhan, hewan dan lain sebagainya. Dari sini manusia dapat megelola seperti tanah yang di dalamnya terdapat air, gas, dan berbagai bahan tambang lain yang mempunyai nilai material yang cukup fantastik. Namun dalam proses pengelolaannya manusia harus senantiasa berpikir untuk memlihara alam dengan sebaik-baiknya, dan diperguakan dengan sebagaimana mestinyaakan. Alam diciptakan dalam keadaan suci belum terjamah oleh tangan manusia begitu pula dengan penciptaan manusia dan makhluk hidup yang lain. Hal ini mempunyai tujuan bahwa manusia harus mengatahui jika manusia merusak alam, seperti dengan mengeksploitasi sumber daya alam secara besar-besaran dan hanya untuk kepetingan individu saja, berarti manusia itu sendiri lah yang sudah mengotori kesucian alam. Begitupula kesucian manusia pada saat dilahirkan, manusia diberi akal untuk berpikir agar dalam kehidupannya manusia senantiasa berpikir positif untuk bertingkah laku baik sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan hadis, namun kenyataannya sekarang manusia itu sendirilah yang mengotori kesucian dirinya sendiri dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang sudah jelas-jelas dilarang agama. Jika alam sudah kotor karena perbuatan manusia yang telah merusak alam dan manusianya pun juga sudah kotor karena perbuatan dirinya sendiri yang berperilaku tidak baik. Jadi kita sebagai manusia yang dapat berpikir dengan baik janganlah sampai mengotori apa yang sudah di fitrahkan, karena sesuatu yang suci jika terkena noda atau kotoran pasti akan menjadi tidak suci lagi, dan yang akan timbul adalah sebuah penyakit yang jika dikaitkan dengan kekotoran alam ini, bencanalah yang akan terjadi. Seperti yang digambarkan dalam surat Ar-rum ayat 41 dia mencabut keberkatan dari manusia dan menyiksa mereka dengan mendatangkan bencana yang memusnahkan hati dan jiwanya, sehingga mereka kembali kepada kebenaran. Ayat tersebut menyebut darat dan laut sebagai tempat terjadinya fasad. ini dapat berarti daratan dan lautan menjadi arena kerusakan, misalnya dengan terjadinya pembunuhan dan perampokan di kedua tempat itu, dan dapat juga berarti bahwa darat dan laut sendiri telah terjadi kerusakan, ketidakseimbangan serta kekurangan manfaat. Jika alam sudah tidak seimbang pasti akan terjadi kegoyahan yang dalam artian goncangan di muka bumi ini. Namun dengan adanya ancaman siksaan yang akan diberikan oleh Allah atas dosa-dosa yang telah diperbuat oleh manusia, manusia masih diberi kesempatan untuk membenahi kehidupannya dengan cara mendekatkan diri kepadanya. Mendekatkan diri kepadanya dapat dilakukan dengan cara beriman kepadanya,

41
terutama dalam proses pengelolaan sumber daya alam dari keuntungan material yang didapatkan sebaiknya sebagian digunakan untuk kebaikan di jalan Allah, seperti zakat, infaq, atau sedekah, terutama pengelolaan bagi seorang penguasa (pemimpin) hasil material dari  pegelolaan sumber daya alam tersebut haruslah dipergunakan sebagai mana mestinya untuk kepentingan bersama, karena harta tersebut hayalah titipan yang diamanahkan kepada seorang penguasa tersebut, jadi seorang penguasa (pemimpin) haruslah amanah. Allah memberikan kemudahan bagi setiap manusia untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya, jika manusia tersebut dapat mengelola alam dengan baik dan wajar, Dialah Allah yang menundukkan bumi untukmu agar kamu dapat memperoleh kebutuhanmu, seperti menanam, membangun, menggarap dan jalan-jalan untuk menyampaikan ke negeri yang jauh. Dari hasil olahan-olahan yang dapat dihasilkan oleh manusia itu, lalu kemudian hasilnya dapat diperdagangkan atau dijual, dari situ manusia dapat mencari rizki untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Allah memberikan pilihan dalam setiap keputusan yang akan dilalui oleh setiap manusia, dalam mencari rizki pun terdapat dua cara yang dapat ditempuh, yakni mendapatkan dengan cara yang halal atau mendapatkan dengan cara yang haram. Semua pilihan itu diserahkan langsung kepada manusia. Jika kita melihat surat Al-qashash ayat 77 Pada ayat ini Allah SWT menerangkan petunjuk untuk para khalifah dimukabumi, untuk menjalankan kehidupan di muka bumi barang siapa mengamalkan nasihat dan petunjuk itu akan memperoleh kesejahteraan di dunia dan di akhirat kelak. Dari sini kita bisa lihat bahwa seharusnya manusia dapat memilih pilihan yang benar dalam proses kehidupannya utuk tidak melupakan kehidupan di akhirat kelak, karena akhirat adalah sebagai tujuan dan kepada dunia sebagai sarana untuk menempuh kehidupan di akhirat. Ini terlihat pada ayat ini bawasannya Allah telah memerintahkan mencari dengan penuh kesungguhan dan kebahagiaan. Dalam hal ini, Janganlah kita sampai melupakan kehidupan yang sesungguhnya.

43
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
            Seorang manusia atau pemimpin harus mempunyai ilmu untuk kepentingan dirinya sendiri maupun kepentingan orang banyak. Apabila seseorang tidak mempunyai ilmu, maka tidak bergunalah manusia itu, untuk itu kita sebagai manusia yang diberi akal pikiran oleh Allah, seyogyanya kita dapat belajar, dapat menggali sebanyak-banyaknya ilmu-ilmu yang telah disediakan oleh Allah. Al-qur’an sebagai pedoman hidup manusia, kita dituntut untuk berperilaku sesuai dengan ketentuan syariatnya. Apabila dalam proses perjalanan hidup di dunia kita tidak mempunyai bekal ilmu, maka jangan harap akan mendapatkan kehidupan yang layak di akhirat kelak. Begitu pentingnya sebuah ilmu untuk menjadi petunjuk kita di dunia maupun di akhirat.
            Manusia belum mampu memanfaatkan kekayaan alam dengan baik, kenapa bisa dikatakan demikian? Karena pemanfaatan yang dilakukan manusia saat ini adalah pemanfaatan yang sifatkanya serakah. Hasil dari potensi alam tersebut di ambil sebanyak-banyaknya dan hanya dikuasai oleh kaum-kaum penguasa saja, hasilnya tidak dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Hal ini disebabkan karena manusia tidak mengetahui ilmu untuk memelihara alam dengan baik karena manusia tidak mau belajar dan tidak mau mendengarkan titah Allah yang ada dalam Al-qur’an. Akibatnya manusia nantinya akan menerima sanksi dari Allah atas dosa-dosa yang telah diperbuatnya. Penyebab dari kerusakan alam adalah manusia itu sendiri, manusia tidak berpikir lagi atas perbuatan yang dilakukannya yang nantinya dapat menimbulkan kerusakan dari pemanfaatan alam yang sifatya serakah tersebut. Dari potensi alam yang dikelola oleh kaum penguasa yang hasilnya hanya untuk kepentingan pribadi tersebut, tidak untuk kepentingan masyarakat luas, akibatnya banyak sekali masyarakat yang tidak sejahtera, dan kemiskinan dan kelaparan akan menimpa masyarakat.


45
DAFTAR PUSTAKA

Teungku Muhammad, dkk, Tafsir Al-Qur’anul Majid An-Nur, Pustaka Rizki Putra, Semarang, 2000.
M. Quraish Shihab, Membumika Al-Qur’an, Mizan,  Bandung, 1993.
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, lentera hati, Jakarta, 2002.

























47


[1] Al-Quran Digital.
7
[2] Q.S Al-Qashash:77
9
[3] Baca S.6:al-an’aam, 165; S.27: an-Naml, 62; S.43: az-Zukhruuf, 60; S.19: Maryam, 9; S.38: Shaad, 26.
11
[4] Ibid, hlm 3175.
24
[5] M. QURAISH SHIHAB, TAFSIR AL-MISBAH, (Jakarta: lentera hati, 2002), hlm 53.
26
[6] Ibid, hlm 3183.
28
[7] Ibid, volume 11, hlm 76.
29
[8] Teuku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, Prof. DR, Tafsir Al quranul Majid An-Nuur (Semarang: PT. PUSTAKA RIZKI PUTRA, 2000), hlm, 4106-4107.
31
[9]Teungku Muhammad Hasbin Ash- Shissieqy, Tafsir Al-qur’an Majid An-nur, (Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra, 200) hal. 3095
[10]Qurais Shihab, Tafsir Al-Miahbah Pesan, Kesan dan Keserasian Alqur’an, (Jakarta: Lentera Hati, 2002) hal. 408
39