Kamis, 26 November 2015

TERSAYAT KESETIAAN


 TERSAYAT KESETIAAN


Oleh    : Fandraety Sofyan

Hari ini adalah hari dimana hubungan Zahra dan Pandu menginjak usia tiga tahun, zahra merupakan mahasiswi disalah satu perguruan tinggi negeri dilampng,sedangkan pandu seorang wirusaha muda,mereka pacaran sejak Zahra menginjak kelas XII SMA. Meski hubungan mereka dilalui dengan LDR (long distance relationship) karena zahra memutuskan hijrah ke luar kota untuk melanjutkan study nya sedangkan pandu melanjutkan bisnisnya didaerah tempat tinggalnya yang kebetulan daerah tempat tinggalnya sama dengan Zahra. Meskipun dipisahkan oleh jarak kemesraan mereka,komunikasi,tetap terjaga. karena mereka saling percaya satu sama lain sebelum pada akhirnya cinta itu selesai dengan tragis. Untuk merayakan hari jadinya yang ketiga tersebut Zahra memutuskan untuk menemui kekasihnya. Malam hari sebelum keberangkatannya pandu pun menelpon Zahra untuk menanyakan apakah kekasihnya itu pulang kekampung halamannya untuk merayakan hari jadi mereka bersama atau tidak.
Tuuttt tuuut tuuutttt Hp Zahra bergetar dengan diiringi music Rege kesukaan Zahra.
“Hallo..assallamualaikum? “jawab Zahra”
“ Waallaikumsallam, lagi dimana dek? “balas pandu”
“ooh ini lagi ditempat pelatihan kak, ada apa kak..?? “jawab Zahra”
“ gak ada apa-apa dek, kamu pelatihannya berapa hari? “ Tanya pandu”
“tiga hari kak,kak udah dulu ya pelatihannya udah mau mulai nih.. “jawab Zahra dengan berbohong”
“owwwhhh yaudah lanjutin aja pelatihannya,assallamualaikum “balas pandu ketus”
“waallaikum, tut tut tut..” belum selesai Zahra menjawab salam teleponnya telah terputus terlebih dahulu. Yah marah beneran dia “gerutu Zahra”
Esok harinya Zahra pun bergegas mempersiapkan barang bawaannya untuk pulkam, dan mobil sudah menunggu didepan gerbang kontrakannya, mobil Zahra pun langsung melaju, dalam perjalanan nya yang memakan waktu empat jam Zahra gunakan untuk mengedit foto-foto kenangan mereka dari pertama kenal sampai perjalanan tiga tahun ini untuk dijadikan salah satu surprise. Tak terasa waktu berjalan dengan cepat kini ia telah sampai di gerbang rumahnya, dengan cepat ia turun lalu mencari ayah dan bundanya setelah kangen-kangenan sama kedua orang tua nya,ia kemudian melesat kekamar tercintanya,lalu ia membuka lemari menyiapkan pakaian yang akan ia kenakan untuk menemui kekasihnya esok. Dan pada akhirnya hari yang dia tunggu-tunggu tiba juga,dengan berdandan secantik mungkin ia mendatangi kekasihnya.
“ tok tok tok tok assallamualaikum?
“waallaikumsalam,masuk aja mbk… “ sahut pandu dari belakang”
“Hay kak? “sapa Zahra “
“adeekkk “ jawab pandu dengan nada terkejut”
“hehe iya kak, kaget ya?? Maaf udah bohong” “balas Zahra dengan nada manja”
“iiiih adek mah sekarang udah main bohong ya?? “timpal pandu dengan nada sewot”
“ya gak papa to kak,kan Cuma sekali,lagian ini kan demi hari jadi kita,oh iya ini ada hadiah buat kakak ,kebetulan. “jawab Zahra sambil mengulurkan hadia yang ia telah beli kemaren”
“apa ini dek ? “sahut pandu”
“buka aja kak..”balas Zahra dengan senyum manis nya”
“waaaahhhh jam tangan dek,bagus banget,buat kakak? “
“ia dong,buat pacar tersayang hehehe,di pake ya, oh iya kak adek laper,adek masak ya? Kaka beliin bahannya ya? “ ujar Zahra”
“yaudah kakak beli dulu bahannya.” Balas pandu seraya melenggok keluar”
Di dapur Zahra pun asik menyiapkan bahan-bahan untuk memasak makanan special  untuk mereka berdua,tiba-tiba ada SMS di Hp pandu, Zahra pun menghampiri handphon tersebut serasa disambar petir disiang bolong hati Zahra pun seakan berhenti berdetak setelah membaca isi pesan dari seorang perempuan yang berisi “sayang lagi apa, aku kangen”. Hati Zahra serasa di iris-iris dengan silet berkarat yang tak seberapa tajam tapi menyakitkan. Namun Zahra berusaha menahan air matanya, kemudian ia membuka semua percakapan di Hp pandu,dari pesan messenger,facebok dan email milik pandu. Dari pencarian tersebut Zahra menemukan percakapan yang pada akhirnya membuat air mata jatuh berderai membanjiri pipinya ,dimana dalam perckapan tersebut berisi rencana pernikahan pandu dengan wanita lain dan pernikahan tersebut akan berlangsung beberapa minggu lagi. Serasa ditusuk-tusuk dengan belati zahrapun terjatuh dengan isakan tangis, dan pada saat itu pandupun tiba. Masih dengan sikap manisnya pandu bertanya kepada Zahra.
“loh dek kamu kenapa? Kok nangis? “pandu bertanya”
“pembohong,pecundang,penghianat,bajingan!! “teriak Zahra”
“kok kamu ngomong gitu dek salah kakak apa? “sahut pandu dengan nada polos”
“udah gak usah sok lugu kamu kak,ini apa (sambil menunjukan percakapan pandu dengan wanita itu), tega kamu kak,kamu anggap aku apa selama tiga tahun ini “balas Zahra dengan hujan air mata”
Dengan binggung  pandupun hanya mampu mengucapkan maaf,maaf,maaf, dan maaf kata-kata itu saja yang keluar dari bibirnya
“aku benci kakak,aku gak akan maafin kakak,gak akan pernah. “pekik Zahra seraya pergi meninggalkan pandu”
Pandu pun mengejar Zahra,dan berusaha menjelaskan kepada Zahra
“dek tunggu,kakak mau jelasin. “pinta pandu”
“apa yang mau kakak jelasin,semua udah jelas,salah Zahra apa coba,kurangnya Zahra apa?. Kita itu  udah pacaran selama tiga tahun kak dan selama tiga tahun itu kita gak ada masalah terus tiba-tiba aku denger kakak mau menikah dengan wanita lain dan itu gak langsung dari mulut kakak ,menurut kakak,Zahra bakal maafin kakak? “balas Zahra”
“dengerin kakak dulu,(bentak pandu),kakak bukannya mau bohongin kamu Cuma kakak gak mau hubungan ini menghambat kuliah kamu, jalan kamu masih panjang dek. (jelas pandu)
“menghambat kuliah?, Cuma itu alesan kakak, bener-bener gak masuk akal, kita ini udah pacaran tiga tahun kak,dan selama itu kuliah arra baik-baik aja,nilai arra bagus semua dan orang tua kita pun udah kasih restu, lalu dimana letak menghambatnya (pekik Zahra)
Pandu pun hanya terdiam tak mampu menjawab pertannyaan Zahra karena dia sadar jika salah.
“Kenapa diem? Jawab pertanyaan ara, gak bisa? Binggung? Ya jelas lah orang salah mana bisa jawab, kecewa aku sama kamu kak. “ujar Zahra’
“Raaa, maafin kakak, kakak gak ada maksud nyakitin kamu atau mau bohongin kamu, tapi…
“Tapi apa kak,udah Zahra gak mau denger lagi,kita selesai sia-sia aku setia sama kamu selama ini, ow iya ini arra balikin cicin yang pernah kamu kasih ke arra yang disaksiin sama keluarga kamu (balas Zahra sembari memberikan cicin tunangan mereka), semoga acara pernikahaan kalian lancar dan semoga kalian bahagia. “timpal Zahra seraya pergi meninggalkan pandu.
Dan lagi pandu hanya terdiam tak sanggup bersua dan tanpa ia sadari Zahra pun sudah menghilang jauh dari pandangannya, tanpa sanggup ia menahannya lagi.
 Setelah peristiwa tersebut pandu fokus mempersiapkan acara pernikahannya sedangkan Zahra kembali kekota dimana ia melanjutkan studi nya. Dan semenjak itu mereka tak pernah bertemu satu sama lain hingga kini, dan Zahra berusaha menghindari pandu dan berusaha melupakan orang yang ia cintainya selama bertahun-tahun. Begitupun dengan pandu yang sibuk mengurusi rumah tangga baru nya,meskipun tak jarang ia masih mengirim pesan kepada Zahra untuk sekedar menanyakan kabar,namun tak pernah dibalas oleh Zahra bagi Zahra pandu kini hanya sebatas kilasan masalalunya yang tak perlu di inggat atau dipedulikan. Kini ia berusaha keras untuk menyelesaikan studi, dan mengembangkan bakat menulisnya agar ia bisa menunjukan kepada pandu bahwa ia bisa sukses dan membuatnya menyesal telah menyianyiakan dirinya. Dan untuk asmara kini Zahra tak begitu peduli bukan karena trauma hanya saja kini ia lebih selektif untuk memilih calon imam agar tak terulang hal yang sama. Ia lebih focus untuk mengkualitaskan dirinya terlebih dahulu baru memilih, karena menurut salah satu dosen favorit Zahra bahwa orang yang berkualitas akan mendapatkan jodoh yang berkualitas pula dan itu yang menjadi target Zahra.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar