Oleh
: Fandraety Sofyan
Hari ini adalah hari dimana hubungan Zahra dan Pandu menginjak usia tiga
tahun, zahra merupakan mahasiswi disalah satu perguruan tinggi negeri
dilampng,sedangkan pandu seorang wirusaha muda,mereka pacaran sejak Zahra
menginjak kelas XII SMA. Meski hubungan mereka dilalui dengan LDR (long
distance relationship) karena zahra memutuskan hijrah ke luar kota untuk
melanjutkan study nya sedangkan pandu melanjutkan bisnisnya didaerah tempat
tinggalnya yang kebetulan daerah tempat tinggalnya sama dengan Zahra. Meskipun dipisahkan
oleh jarak kemesraan mereka,komunikasi,tetap terjaga. karena mereka saling
percaya satu sama lain sebelum pada akhirnya cinta itu selesai dengan tragis. Untuk
merayakan hari jadinya yang ketiga tersebut Zahra memutuskan untuk menemui
kekasihnya. Malam hari sebelum keberangkatannya pandu pun menelpon Zahra untuk
menanyakan apakah kekasihnya itu pulang kekampung halamannya untuk merayakan
hari jadi mereka bersama atau tidak.
Tuuttt
tuuut tuuutttt Hp Zahra bergetar dengan diiringi music Rege kesukaan Zahra.
“Hallo..assallamualaikum?
“jawab Zahra”
“
Waallaikumsallam, lagi dimana dek? “balas pandu”
“ooh
ini lagi ditempat pelatihan kak, ada apa kak..?? “jawab Zahra”
“
gak ada apa-apa dek, kamu pelatihannya berapa hari? “ Tanya pandu”
“tiga
hari kak,kak udah dulu ya pelatihannya udah mau mulai nih.. “jawab Zahra dengan
berbohong”
“owwwhhh
yaudah lanjutin aja pelatihannya,assallamualaikum “balas pandu ketus”
“waallaikum,
tut tut tut..” belum selesai Zahra menjawab salam teleponnya telah terputus
terlebih dahulu. Yah marah beneran dia “gerutu Zahra”
Esok harinya Zahra pun bergegas mempersiapkan barang bawaannya untuk
pulkam, dan mobil sudah menunggu didepan gerbang kontrakannya, mobil Zahra pun langsung
melaju, dalam perjalanan nya yang memakan waktu empat jam Zahra gunakan untuk
mengedit foto-foto kenangan mereka dari pertama kenal sampai perjalanan tiga
tahun ini untuk dijadikan salah satu surprise. Tak terasa waktu berjalan dengan
cepat kini ia telah sampai di gerbang rumahnya, dengan cepat ia turun lalu
mencari ayah dan bundanya setelah kangen-kangenan sama kedua orang tua nya,ia
kemudian melesat kekamar tercintanya,lalu ia membuka lemari menyiapkan pakaian
yang akan ia kenakan untuk menemui kekasihnya esok. Dan pada akhirnya hari yang
dia tunggu-tunggu tiba juga,dengan berdandan secantik mungkin ia mendatangi
kekasihnya.
“
tok tok tok tok assallamualaikum?
“waallaikumsalam,masuk
aja mbk… “ sahut pandu dari belakang”
“Hay
kak? “sapa Zahra “
“adeekkk
“ jawab pandu dengan nada terkejut”
“hehe
iya kak, kaget ya?? Maaf udah bohong” “balas Zahra dengan nada manja”
“iiiih
adek mah sekarang udah main bohong ya?? “timpal pandu dengan nada sewot”
“ya
gak papa to kak,kan Cuma sekali,lagian ini kan demi hari jadi kita,oh iya ini
ada hadiah buat kakak ,kebetulan. “jawab Zahra sambil mengulurkan hadia yang ia
telah beli kemaren”
“apa
ini dek ? “sahut pandu”
“buka
aja kak..”balas Zahra dengan senyum manis nya”
“waaaahhhh
jam tangan dek,bagus banget,buat kakak? “
“ia
dong,buat pacar tersayang hehehe,di pake ya, oh iya kak adek laper,adek masak
ya? Kaka beliin bahannya ya? “ ujar Zahra”
“yaudah
kakak beli dulu bahannya.” Balas pandu seraya melenggok keluar”
Di dapur Zahra pun asik menyiapkan bahan-bahan untuk memasak makanan
special untuk mereka berdua,tiba-tiba
ada SMS di Hp pandu, Zahra pun menghampiri handphon tersebut serasa disambar
petir disiang bolong hati Zahra pun seakan berhenti berdetak setelah membaca
isi pesan dari seorang perempuan yang berisi “sayang lagi apa, aku kangen”.
Hati Zahra serasa di iris-iris dengan silet berkarat yang tak seberapa tajam
tapi menyakitkan. Namun Zahra berusaha menahan air matanya, kemudian ia membuka
semua percakapan di Hp pandu,dari pesan messenger,facebok dan email milik pandu.
Dari pencarian tersebut Zahra menemukan percakapan yang pada akhirnya membuat
air mata jatuh berderai membanjiri pipinya ,dimana dalam perckapan tersebut
berisi rencana pernikahan pandu dengan wanita lain dan pernikahan tersebut akan
berlangsung beberapa minggu lagi. Serasa ditusuk-tusuk dengan belati zahrapun
terjatuh dengan isakan tangis, dan pada saat itu pandupun tiba. Masih dengan
sikap manisnya pandu bertanya kepada Zahra.
“loh
dek kamu kenapa? Kok nangis? “pandu bertanya”
“pembohong,pecundang,penghianat,bajingan!!
“teriak Zahra”
“kok
kamu ngomong gitu dek salah kakak apa? “sahut pandu dengan nada polos”
“udah
gak usah sok lugu kamu kak,ini apa (sambil menunjukan percakapan pandu dengan
wanita itu), tega kamu kak,kamu anggap aku apa selama tiga tahun ini “balas
Zahra dengan hujan air mata”
Dengan
binggung pandupun hanya mampu
mengucapkan maaf,maaf,maaf, dan maaf kata-kata itu saja yang keluar dari
bibirnya
“aku
benci kakak,aku gak akan maafin kakak,gak akan pernah. “pekik Zahra seraya
pergi meninggalkan pandu”
Pandu
pun mengejar Zahra,dan berusaha menjelaskan kepada Zahra
“dek
tunggu,kakak mau jelasin. “pinta pandu”
“apa
yang mau kakak jelasin,semua udah jelas,salah Zahra apa coba,kurangnya Zahra
apa?. Kita itu udah pacaran selama tiga
tahun kak dan selama tiga tahun itu kita gak ada masalah terus tiba-tiba aku
denger kakak mau menikah dengan wanita lain dan itu gak langsung dari mulut
kakak ,menurut kakak,Zahra bakal maafin kakak? “balas Zahra”
“dengerin
kakak dulu,(bentak pandu),kakak bukannya mau bohongin kamu Cuma kakak gak mau
hubungan ini menghambat kuliah kamu, jalan kamu masih panjang dek. (jelas
pandu)
“menghambat
kuliah?, Cuma itu alesan kakak, bener-bener gak masuk akal, kita ini udah
pacaran tiga tahun kak,dan selama itu kuliah arra baik-baik aja,nilai arra
bagus semua dan orang tua kita pun udah kasih restu, lalu dimana letak
menghambatnya (pekik Zahra)
Pandu
pun hanya terdiam tak mampu menjawab pertannyaan Zahra karena dia sadar jika
salah.
“Kenapa
diem? Jawab pertanyaan ara, gak bisa? Binggung? Ya jelas lah orang salah mana
bisa jawab, kecewa aku sama kamu kak. “ujar Zahra’
“Raaa,
maafin kakak, kakak gak ada maksud nyakitin kamu atau mau bohongin kamu, tapi…
“Tapi
apa kak,udah Zahra gak mau denger lagi,kita selesai sia-sia aku setia sama kamu
selama ini, ow iya ini arra balikin cicin yang pernah kamu kasih ke arra yang
disaksiin sama keluarga kamu (balas Zahra sembari memberikan cicin tunangan
mereka), semoga acara pernikahaan kalian lancar dan semoga kalian bahagia. “timpal
Zahra seraya pergi meninggalkan pandu.
Dan
lagi pandu hanya terdiam tak sanggup bersua dan tanpa ia sadari Zahra pun sudah
menghilang jauh dari pandangannya, tanpa sanggup ia menahannya lagi.
Setelah peristiwa tersebut pandu
fokus mempersiapkan acara pernikahannya sedangkan Zahra kembali kekota dimana
ia melanjutkan studi nya. Dan semenjak itu mereka tak pernah bertemu satu sama
lain hingga kini, dan Zahra berusaha menghindari pandu dan berusaha melupakan
orang yang ia cintainya selama bertahun-tahun. Begitupun dengan pandu yang
sibuk mengurusi rumah tangga baru nya,meskipun tak jarang ia masih mengirim
pesan kepada Zahra untuk sekedar menanyakan kabar,namun tak pernah dibalas oleh
Zahra bagi Zahra pandu kini hanya sebatas kilasan masalalunya yang tak perlu di
inggat atau dipedulikan. Kini ia berusaha keras untuk menyelesaikan studi, dan
mengembangkan bakat menulisnya agar ia bisa menunjukan kepada pandu bahwa ia
bisa sukses dan membuatnya menyesal telah menyianyiakan dirinya. Dan untuk
asmara kini Zahra tak begitu peduli bukan karena trauma hanya saja kini ia
lebih selektif untuk memilih calon imam agar tak terulang hal yang sama. Ia
lebih focus untuk mengkualitaskan dirinya terlebih dahulu baru memilih, karena
menurut salah satu dosen favorit Zahra bahwa orang yang berkualitas akan
mendapatkan jodoh yang berkualitas pula dan itu yang menjadi target Zahra.